Setiap pagi, sebelum matahari muncul sempurna, saya sudah berdiri di peron Stasiun Bogor bersama ratusan wajah yang mungkin sama letihnya. Kami semua punya tujuan yang sama — Jakarta. Sebagai pekerja kantoran, saya sudah terbiasa menempuh perjalanan hampir 1 jam di kereta commuter line Jabodetabek. Dalam waktu satu jam itu, saya disuguhi berbagai hal: desakan penumpang, musik dari earphone, dan satu hal yang paling sulit dihindari — iklan di dalam kereta.
Ya, pasang iklan di KRL bukanlah hal asing lagi bagi kami para komuter. Di setiap sudut gerbong, di atas pintu, bahkan di jendela, selalu ada pesan-pesan promosi yang “menemani” perjalanan. Mau tidak mau, iklan-iklan itu masuk ke mata dan ke ingatan.
Dan ternyata, di balik pengalaman sederhana itu, tersimpan peluang besar bagi pebisnis. Pasang iklan di kereta KRL kini menjadi strategi pemasaran yang sangat efektif, karena langsung menyasar segmen pekerja produktif — orang-orang seperti saya yang setiap hari menghabiskan waktu satu jam penuh di dalam kereta.
Rutinitas Seorang Komuter dan “Teman Perjalanan” Bernama Iklan
Perjalanan Bogor–Jakarta memakan waktu rata-rata 60–70 menit. Dalam waktu itu, saya melewati 17 stasiun, berganti posisi berdiri, dan sesekali menatap ke sekeliling. Sadar atau tidak, mata ini selalu menemukan satu hal yang sama: iklan-iklan di KRL yang tertempel rapi di dinding gerbong.
Ada stiker besar di kaca dengan warna mencolok, iklan digital di layar kecil di atas pintu, bahkan pengumuman suara yang menyelipkan promo singkat. Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan, tapi karena muncul setiap hari, lama-lama saya hafal slogannya.
Inilah kekuatan dari pasang iklan di commuter line: audiens tidak punya pilihan lain selain melihatnya berulang kali. Dalam dunia marketing, efek seperti ini disebut captive audience, di mana pesan promosi diterima terus menerus dalam waktu lama tanpa gangguan.
Bayangkan, setiap harinya lebih dari 1 juta penumpang KRL Jabodetabek melihat iklan-iklan tersebut selama perjalanan rata-rata 1 jam. Artinya, iklan di dalam KRL berpotensi mendapat jutaan tayangan per hari — tanpa perlu algoritma media sosial atau ad blocker.
Jenis-Jenis Iklan di Dalam Kereta KRL
Bagi pebisnis yang tertarik untuk pasang iklan di kereta KRL, ada beberapa jenis media yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan anggaran. Berikut ini jenis-jenisnya lengkap dengan spesifikasi dan kisaran harga:
1. Stiker Interior (In-Train Sticker Ads)
2. Iklan Digital (LCD Video Ads)
3. Iklan Pintu (Door Branding)
4. Wall Branding (Full Gerbong Branding)
5. Iklan Audio (Voice Ads)
6. Iklan di Stasiun (Station Ads)
Jenis-jenis iklan ini dikelola oleh vendor resmi seperti PT KAI Commuter Indonesia (KCI) bersama mitra OOH (Out of Home) advertising yang terdaftar. Setiap jenis iklan memiliki target audiens dan keunggulan tersendiri, tergantung strategi bisnis yang digunakan.
Mengapa Pasang Iklan di Kereta KRL Sangat Efektif
Sebagai penumpang harian, saya bisa bilang satu hal: iklan di kereta tidak bisa dihindari. Dalam perjalanan panjang tanpa banyak hiburan, mata dan pikiran otomatis menyerap pesan visual di sekitar. Dan di sinilah kekuatan pasang iklan di kereta KCI.
Ada beberapa alasan mengapa media ini sangat efektif untuk promosi bisnis:
Peluang Besar Bagi Pebisnis
KRL adalah media yang unik karena sifatnya mobile dan massal. Berbeda dengan billboard yang hanya dilihat saat lewat, iklan di KRL hadir di ruang yang sama dengan audiens selama berjam-jam. Inilah yang membuat pasang iklan di KRL memiliki daya pengaruh kuat.
1. Brand Awareness Jangka Panjang
Paparan berulang setiap hari membuat brand mudah diingat. Seorang penumpang bisa melihat iklan yang sama hingga 40 kali dalam sebulan, yang berarti brand recall tinggi.
2. Cocok untuk Promosi Produk Baru
Bagi bisnis yang ingin memperkenalkan produk baru, pasang iklan di kereta KCI bisa jadi cara paling cepat untuk menjangkau ribuan orang di Jabodetabek hanya dalam beberapa hari.
3. Meningkatkan Konversi Offline dan Online
Banyak penumpang yang sambil duduk membuka ponsel mereka. Iklan dengan QR code, diskon digital, atau promo online bisa langsung mendorong tindakan saat itu juga.
4. Media yang Tidak Bisa Dilewati (Non-skippable)
Berbeda dengan iklan digital yang bisa di-skip, iklan di KRL benar-benar “menyatu” dengan perjalanan. Mau tidak mau, penumpang akan melihatnya.
Bisnis yang Cocok Pasang Iklan di Commuter Line
Berdasarkan karakteristik penumpang, berikut jenis bisnis yang paling cocok untuk beriklan di KRL:
Kesimpulan: Pasang Iklan di KRL, Cara Cerdas Menyapa Jutaan Pekerja Urban
Bagi saya yang setiap hari naik KRL dari Bogor ke Jakarta, iklan di dalam kereta bukan hanya tempelan visual — tapi bagian dari perjalanan. Saya sering tanpa sadar mengingat nama produk, tagline, bahkan warna iklan tertentu.
Itulah kekuatan pasang iklan di KRL: sederhana tapi efektif, berulang tapi tidak mengganggu. Bagi para pebisnis, ini adalah media strategis untuk menjangkau audiens besar yang sulit ditemukan di tempat lain.
Dengan variasi media — dari stiker, video, hingga audio — dan harga yang fleksibel, pasang iklan di kereta KCI bisa disesuaikan untuk semua skala bisnis. Mulai dari startup hingga korporasi besar, semua bisa hadir di ruang publik yang setiap hari dilalui jutaan orang.
Jika brand ingin dikenal oleh para pekerja urban Jabodetabek, tidak ada cara yang lebih langsung selain pasang iklan di kereta KRL — tempat di mana setiap pagi dan sore, jutaan cerita dan peluang berjalan berdampingan di atas rel yang sama.
Saat ini belum ada komentar